Jazz Sans Frontieres kembali menjadi tema festival musik jazz mini Jazz Buzz Salihara 2017. Di pagelaran keenam ini, Komunitas Salihara konsisten memamerkan keunikan konsep jazz tanpa batas. Komunitas Salihara tetap mempertahankan semangat menjadikan acara ini ajang bagi musisi jazz kontemporer untuk bereksplorasi, dan untuk pasar pendengar musik tanah air di luar konvensi umum jazz Indonesia.
Jazz Buzz Salihara 2017 akan dibuka pada hari Sabtu, 11 Februari, oleh salah satu anggota Six Strings, gitaris Andre Dinuth, yang akan menyertakan bandnya the Andre Dinuth Group. Narasumber dari pihak penyelenggara mengatakan, Andre dan kelompoknya akan menghadirkan jazz bernuansa rock-progresif, dan memberikan sentuhan tradisional seperti penggunaan alat musik Papua tifa, seperti halnya saat mereka tampil di Java Jazz 2015.
Keesokan harinya giliran Indra Perkasa & Gadgadsvra Ensemble tampil dengan daya tarik seni visual. Penata musik film Tabula Rasa di tahun 2014 ini sebelumnya menimba ilmu di Institut Musik Daya Indonesia dan kemudian di Universitas California, Los Angeles, di bidang film scoring.
Eksplorasi hingga inovasi bermusik yang berlangsung selama 2 pekan di Teater Salihara, Pasar Minggu, menempatkan rangkaian konser jazz ini sebagai sebuah festival. Menurut penyelenggara, ada prioritas bagi para penampil muda dengan gaya yang lebih beragam dan unsur baru melalui teknik-teknik canggih, juga bagi para grup yang mencoba keluar dari batasan-batasan jazz umum untuk mencari sesuatu yang lain dengan bentuk-bentuk yang baru dan bebas.
- Andre Dinuth, Sabtu, 11 Februari 2017, 20:00 WIB
- Indra Perkasa & Gadgadsvara Ensemble, Minggu, 12 Februari 2017, 20:00 WIB
- Attilion, Sabtu, 18 Februari 2017, 20:00 WIB
- Cinconotas, Minggu 19 Februari 2017, 20:00 WIB
- Arief Winanda & Pamuncak Mudo, Sabtu, 25 Februari 2017, 20:00 WIB
- Imanissimo, Minggu, 26 Februari 2017, 20:00 WIB
HTM:
- Rp75.000 (Umum)
- Rp50.000 (Pelajar/Mahasiswa)
No comments:
Post a Comment